![]() |
| Langkah ini bukan sekadar pengumpulan data riset, melainkan untuk membangun pola kerja bersama antara pemerintah, BUMDes, koperasi, dan masyarakat desa. (FN) |
PALI, Indosurya – Upaya memperkuat ekonomi desa di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terus berjalan. Tim 3 Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro (Undip) bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) PALI merancang model kolaborasi kelembagaan ekonomi desa yang lebih adaptif dan berkelanjutan, khususnya di kawasan transmigrasi.
Langkah ini bukan sekadar pengumpulan data riset, melainkan untuk membangun pola kerja bersama antara pemerintah, BUMDes, koperasi, dan masyarakat desa.
“Banyak potensi lokal yang bisa diperkuat dengan pendekatan partisipatif. Anak muda sudah mulai terlibat, tinggal ruang dan sistemnya yang harus diperkuat,” kata Amanah Nurauliya Hafizhah, salah satu anggota Tim 3 Undip.
Athaya Fairuz Zahra menambahkan, PALI termasuk daerah yang progresif dalam merespons kebijakan nasional terkait ekonomi desa.
“Inovasi desa tak harus menunggu dari pusat. Jika riset dan kebijakan daerah berjalan bersama, hasilnya bisa jadi model yang direplikasi daerah lain,” ujarnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan TTG DPMD PALI, Alfidldlota Dama, menilai kerja akademik Undip membuka data lebih objektif, terutama dalam memetakan kondisi BUMDes.
“Masih ada BUMDes yang belum aktif. Tapi ada juga contoh yang sukses, seperti BUMDes Babat, yang punya tiga unit usaha produktif mulai dari gedung futsal hingga jasa odong-odong,” jelasnya.
DPMD PALI juga tengah menyiapkan pola kerja sama dengan sektor swasta — belajar dari model kemitraan BUMDes di Bangka yang bermitra dengan perusahaan dalam penyediaan tenaga kerja dan jasa.
Kolaborasi Undip dan DPMD ini diharapkan tidak berhenti di laporan penelitian semata, namun menjadi rujukan kebijakan teknis di lapangan.
“Kami ingin hasil kajian ini menjadi panduan praktis. Desa bukan objek pembangunan, melainkan subjek yang punya daya,” tutup Athaya.
Semangat kolaborasi lintas sektor ini diharapkan melahirkan model kelembagaan ekonomi desa PALI yang lebih inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan — sehingga pertumbuhan ekonomi benar-benar bergerak dari akar rumput.

%20(1000%20x%20199%20piksel)_20250406_231039_0000.png)

